29 Agustus 2014
Kita punya mata untuk berbicara..
Dalam rangkaian kata yang tak perlu disampaikan
Pada lisan-lisan yang sengaja terpendam
Pada mulut-mulut yang sengaja dibungkam..
Kita punya tawa yang menyampaikan makna..
Dalam sudut mata yang berujung tajam menuju percik cahaya
Pada pandangan yang sengaja dikaburkan
Pada canda-canda yang sengaja dibiaskan..
Tak perlulah kamu berulah
Pun saya..
Cukup saja..
Agar kita masih bisa bernostalgia..