Jumat, 29 Agustus 2014

Nostalgia

29 Agustus 2014

Kita punya mata untuk berbicara..
Dalam rangkaian kata yang tak perlu disampaikan
Pada lisan-lisan yang sengaja terpendam
Pada mulut-mulut yang sengaja dibungkam..

Kita punya tawa yang menyampaikan makna..
Dalam sudut mata yang berujung tajam menuju percik cahaya
Pada pandangan yang sengaja dikaburkan
Pada canda-canda yang sengaja dibiaskan..

Tak perlulah kamu berulah
Pun saya..
Cukup saja..
Agar kita masih bisa bernostalgia..

Karena Kita Berbicara Tanpa Suara

30 Agustus 2014

Ketika kamu menggenggam tangan dengan erat
Menarik lembut agar saya bisa lebih dekat dengan kamu, tanpa ragu dan tanpa suara
Saya tak tahu pasti apakah itu sebuah rasa..

Saya tak mau terlanjur hilang dalam tanya..
Yang pasti.. saya nikmati saja kedekatan yang kamu cipta
Tanpa mau tahu apa rasa yang kamu ingin hadirkan

Saat kamu bisa biasa
Saya pun sama
Entah.. karena kita berbicara tanpa suara,
Tanpa bisa menghantar makna...

Kamis, 28 Agustus 2014

Jangan Kemana-Mana, Tetaplah di Situ..

29 Agustus 2014

Saya cukup tau kamu marah kemarin,
Pun saya tahu kalau kamu tak bisa beri ampun untuk salah yang berulang..

Tapi kamu tak pernah pergi,
Kamu seolah senang saya memohon..
Kamu senang ketika saya selalu ingin mengucap maaf kalau salah..

Tanpa harus terucap pasti,
Saya pasti tahu..
Kamu akan tetap berdiri di titik yang sama untuk menunggu sang waktu..

Terima kasih..
.. dan jangan kemana-mana, tetaplah di situ..